IndeksNews

Pandemi, IPB University Gelar Wisuda Secara Daring

BRO. Masih dalam suasana pandemi Covid-19, sivitas akademika IPB University tetap melangsungkan upacara prosesi wisuda di Graha Widya Wisuda (GWW), Kampus Dramaga, Kabupaten Bogor, Rabu (12/08/2020). Namun upacara wisuda tahap VI itu hanya dihadiri 13 wisudawan sebagai perwakilan dari 186 orang lulusan tahun akademik 2019/2020.

Dalam keterangan pers tertulis yang diterima Si Bro dari Prohumasi IPB University, 186 orang lulusan itu terdiri dari 44 orang lulusan program sarjana, 36 orang lulusan program Profesi Dokter Hewan, 85 orang lulusan program magister, dan 21 orang lulusan program doktor.

Baca Juga: IPB University Libatkan Petani dalam Pengembangan Taman Teknologi dan Agribisnis

Rektor IPB University Prof. Dr. Arif Satria menuturkan, kampus yang dipimpinnya selalu bertumpu pada bagaimana kita mencetak lulusan yang bisa beradaptasi dan menjadi trendsetter perubahan. Lulusan IPB University harus menjadi powerfull agile learner, pembelajar tangguh dan lincah.

“Hanya seorang pembelajar yang akan bisa beradaptasi dengan perubahan, mencermati keadaan dan keluar dengan menghadirkan solusi dari krisis yang terjadi,” papar Prof Arif.

Menurutnya, di tengah situasi yang penuh ketidakpastian ini diperlukan sejumlah lompatan dalam menciptakan inovasi. Pihaknya mengakui bahwa krisis ternyata bisa menghadirkan inovasi. Berkaca pada sejarah, inovasi yang unggul, yang menjadi bagian dari inovasi saat ini, ternyata lahir dari masa krisis di masa lalu.

Baca Juga: Diikuti 3.803 Peserta, Hari Pertama UTBK IPB University Gelombang 2 Terapkan Protokol Covid-19

Ia menyebutkan, komputer, radar, jet engine pertama kali ditemukan di masa perang dunia kedua.
Mengutip perkataan Abraham Lincoln, cara memprediksi masa depan adalah dengan menciptakannya hari ini. Karenanya, kata Prof Arif, upaya untuk menciptakan masa depan hari ini tidak bisa dengan cara-cara biasa. Perlu mindset, attitude dan juga behavior baru yang harus dimiliki.

“Lompatan dengan inovasi itu mesti diiringi dengan mindset baru, bagaimana menjadi leader dalam perubahan. Saat ini orang sudah sering mengenal adanya best practice sebagai sesuatu yang dijadikan benchmark. Namun dengan situasi hari ini, kita membutuhkan lebih dari best practice, kita perlu future practice,” ujarnya.

Baca Juga: Rektor IPB University Dikukuhkan Sebagai Ketua Forum Rektor Indonesia 2020

Orang yang berorientasi pada best practice akan selalu menjadi followers. Ia menunggu hasil inovasi dari pihak lain untuk ditirunya. Sementara mereka yang berorientasi pada future practice, maka semua keputusan dan masa depan ada pada dirinya. Future practice inilah yang telah membuat sejarah-sejarah baru bagi dunia.

“Dalam rangka menciptakan future practice itu, satu hal yang penting adalah memiliki growth mindset. Orang yang memiliki fix mindset, akan berpusat pada keterbatasan. Tapi growth mindset akan berpusat pada potensi kita. Perubahan membutuhkan mindset yang selalu tumbuh,” tutupnya.

Penulis: Hari YD
Editor: Arie Surbakti

Show More

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button